SURAKARTA, PIJARNEWS.ID – Panitia Muktamar ke-48 melakukan simulasi tukar mandat registrasi dan pemondokan. Untuk simulasi tukar mandat registrasi dilakuan di Gedung Induk Siti Walidah UMS.
Sementara untuk simulasi pemondokan dilakukan di Pesantren Mahasiswa KH. Samanhudi di Kampus 4 UMS berupa simulasi pemeriksaan kesehatan dan pemberian ID Card.
Koordinator Seksi Registrasi Panitia Penerima Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, Muhammad Zulfikriansyah menyampaikan bahwa peserta simulasi berasal dari 35 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di Jawa Tengah ditambah dari PDM di DIY.
Simulasi tukar mandat bagi peserta Muktamar ‘Aisyiyah dilakukan di lantai 3, dan untuk peserta Muktamar Muhammadiyah di lantai 4 Gedung Induk Siti Walidah.
“Dalam simulasi ini yang di cek berkaitan tukar mandat undangan, vaksin dan ditambah keuangan. Apabila sudah clear diarahkan ke pemondokan. Tapi apabila belum clear berarti masih dalam tahap verifikasi,” terang Zulfikriansyah saat ditemui di Gedung Induk Siti Walidah.
Setelah melakukan registrasi diarahkan ke pemondokan untuk dilakukan simulasi tukar mandat di pemondokan. Sekretaris Panitia Seksi Kesehatan, Istanto menyampaikan, saat di pemondokan peserta simulasi melakukan pemeriksaan sekaligus screening kesehatan.
“Kemudian di ID Card peserta diberi tanda warna, ada warna merah, kuning, dan hijau dan tanpa warna. Warna merah itu risiko tinggi, warna kuning risiko sedang dan hijau risiko rendah dengan masing-masing ada kriteria usahanya,” terang Istanto saat ditemui di Pesantren Mahasiswa KH Samanhudi.
Istanto menambahkan, peserta simulasi adalah peserta Muktamar dari Jawa Tengah dan ditambah DIY sebanyak 500-an orang. Wakil Sekretaris Panitia Pusat Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, Iwan Setiawan menyampaikan, simulasi tukar mandat ini penting dilakukan guna melihat kesiapan petugas dalam memberi pelayanan kepada peserta Muktamar.
“Mulai dari dia (peserta) datang, registrasi, apa yang mesti disiapkan itu kita simulasikan agar makin mudah,” ujar Iwan Setiawan saat ditemui di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Sabtu, (29/10) kemarin.
Iwan Setiawan mengatakan, proses tukar mandat dilakukan secara manual dengan melakukan pemeriksaan surat mandat asli. Kemudian pemeriksaan bukti bayar, pemeriksaan kesehatan sampai pemberian ID card masuk hotel.
“Hal itu sudah dirasakan semua. Tinggal setelah ini (simulasi) ke embarkasi. Proses ini sudah dirasakan semua. Catatannya kecepatan petugas kurang. Tapi wajar dan bisa dimaklumi karena ini simulasi pertama dan jumlah berkas yang banyak.Ini tinggal menyiapkan data-data pendukung oleh sekretariat,” terang Iwan Setiawan. (Ali/Hen)