MALANG, PIJARNEWS.ID – Perbaikan Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, kandang dari Singo Edan, saat ini masih mengalami sejumlah kendala. Pembangunannya tersendat ditengah masa pandemi Covid-19, hal ini dikarenakan penyusutan anggaran dan Pemerintah Kabupaten Malang masih memprioritaskan penanganan Covid-19. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, Nazaruddin Hasan T. Ia menyebut bahwa pengaruh terbesar tersendatnya perbaikan adalah refocusing anggaran.
“Sebelumnya memang ada permintaan perbaikan, sudah ada rencana di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) ini kami mengajukan pemeliharaan. Namun tergantung dewan nanti akan dipenuhi atau tidak,” ujar Nazzaruddin saat dikonfirmasi, Jumat (29/10).
Sebelumnya beberapa waktu lalu, Gilang Wodya Pramana, Presiden Arema FC mengajak bicara Bupati Malang dan Wali Kota Malang terkait fasilitas Arema. Salah satu yang menjadi usulan yakni perbaikan stadion. Nazaruddin mengaku pemeliharaan yang diajukan tidak akan maksimal di tahun ini, lantaran hanya bisa menangani sejumlah kerudakan di bagian luar. “Untuk pemeliharaan kita utamakan di bagian luar dulu, seperti gerbang dan plafon utama yang rusak kita poles. Sementara bagian dalam mungkin baru bisa di 2022 nanti,” tutur mantan Kepala Satpol-PP Kabupaten Malang itu.
Nazzar menyebut, setidaknya diajukan sebesar Rp. 5 miliar anggaran perbaikan untuk sementara ini. Saat ini usulan itu masih belum dilakukan pembahasan. “Total pengajuannya sekitar lebih kurang Rp. 5 miliar. Belum ada pembahasan draf pengajuan kami, memang anggarannya terdampak refocusing,” imbuhnya.
Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Kabupaten Malang yang menangani bidang pembangunan dan infrastruktur, Zia’Ulhaq membenarkan. Ia menyebut bahwa prioritas utama penanganan Covid-19 berimbas pada banyak pembangunan infrastruktur. “Memang terdampak refocusing, seperti pembangunan lain, masih difokuskan pada penanganan pandemi Covid-19,” ujarnya.
Di tahun 2022 nanti, akan ada perubahan kembali, diperkirakan anggaran bisa diarahkan untuk pembangunan yang sempat tersendat. “Artinya karena refocusing diarahkan ke kesehatan, sesuai perintah dari Permendagri. Dipembahasan APBD 2022 akan dikembalikan, meski demikian memang diperlukan perbaikan segera. Komplek area olahraga satu paket mulai stadion sampai GOR (Gedung Olahraga) mau kita renovasi, memang sudah layaknya direnovasi,” pungkasnya. (Tyo/Hen)