MAMUJU, PIJARNEWS.ID – Gempa yang mengguncang Sulawesi Barat tanggal 14 dan 15 Januari 2021 yang lalu masih membawa kekhawatiran bagi sebagian besar warga Sulawesi Barat dalam beraktifitas sehari-hari terlebih ketika terjadi gempa susulan.
Untuk memberi edukasi kepada warga terkait dengan gempa dan resiko yang dihadapi relawan Muhammadiyah yang bertugas di pos pelayanan (posyan) Tapalang Induk, Kelurahan Kasambang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju hari ini menggelar acara sosialisasi bagi warga penyintas.
Sosialisasi yang diberikan terkait dengan gempa, tsunami dan panduan dalam menghadapinya itu menghadirkan nara sumber staf Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kantor Mamuju.
Dede Tayib, ketua posyan Muhammadiyah Tapalang Induk dalam keterangannya mengatakan acara tersebut diikuti oleh 155 orang warga penyintas dari 185 orang warga dampingan. “Sebagian warga yang kami dampingi ada yang rumahnya mengalami rusak sedang dan berat, kami ingin mereka mendapat pemahaman tentang bagaimana menghadapi bencana ini,” katanya.
Dede Tayib menambahkan dalam sosialisasi tersebut warga mendapatkan pemahaman bahwa gempa besar sudah terjadi. “Tadi juga disampaikan bahwa berdasarkan peneilitan gempa susulan sudah sangat minor serta cenderung menurun, kemudian panduan bertindak saat terjadi gempa dan himbauan untuk tidak percaya berita hoax terkait gempa,” imbuhnya.
Masih dalam rangka mengedukasi warga penyintas di Puskesmas Tapalang, Kabupaten Mamuju, relawan Muhammadiyah yang bertugas mendampingi operasional Puskesmas Tapalang hari ini Rabu (10/02) bersama tenaga kesehatan yang bertugas mulai mengarahkan warga penyintas untuk mendapatkan layanan ke dalam gedung utama puskesmas.
MDMC melalui EMT Nasional Muhammadiyah selama dua pekan terakhir memberi dukungan operasional Puskesmas Tapalang berupa pendirian fasilitas tenda rawat jalan, penugasan personil medis dan membantu logistik medis.
Darmawan, personil dukungan logistik EMT Nasional Muhammadiyah yang bertugas di Puskesmas Tapalang menyampaikan layanan kesehatan yang mulai dialihkan ke gedung utama puskesmas adalah layanan rawat jalan.
“Untuk layanan baru rawat jalan, sedangkan layanan IGD dan rawat inap masih menggunakan tenda diluar gedung utama puskesmas. Hari Jum’at besok (12/02) diharapkan layanan IGD, dokter umum dan dokter gigi sudah bisa berjalan normal di gedung utama puskesmas, sedangkan untuk rawat inap masih dijalankan di tenda” katanya.
Sementara itu berdasarkan laporan situasi tanggap bencana gempa Majene-Mamuju yang dirilis oleh MDMC Sulawesi Barat, hingga hari ini (10/02) tercatat ada 48.706 jiwa penerima manfaat layanan Muhammadiyah dengan total dana pendanaan yang sudah dikeluarkan sebesar Rp. 1.149.715.826.
Layanan Muhammadiyah dalam gempa Majene Mamuju masih terus berjalan di 5 titik pos pelayanan yang tersebar di Mamuju, Tapalang, Tapalang Barat, Malunda dan Ulumanda. Layanan tersebut meliputi logistik, psikososial, dapur umum, kesehatan, shelter dan pembersihan lingkungan.
Kontributor: Tim Media MDMC