LEBAK, PIJARNews.id – Tenaga kesehatan Pemerintah Kabupaten Lebak, menyatakan belum ada satu pun masyarakat adat Baduy yang dinyatakan positif Covid-19, hal ini dikarenakan masyarakat suku Baduy sangat disiplin untuk tidak ke luar daerah.
Melihat keadaan itu Iton Rustandi sebagai Petugas Medis Puskesmas Cisimeut Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak mengapresiasi kedisiplinan masyarakat suku Baduy.
“Kami mengapresiasi warga Baduy yang dapat mengendalikan Covid-19 itu,” kata Iton Rustandi di Lebak, Kamis (21/1/2020).
Masyarakat Baduy lebih mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan guna mencegah penularan Covid-19. Bahkan, tetua adat setempat selalu mengimbau kepada seluruh masyarakat Baduy untuk tidak boleh ke luar daerah terutama daerah Jabodetabek yang menjadi daerah penyebaran Covid-19.
Selama ini, lanjutnya, aktivitas masyarakat Baduy lebih banyak di rumah dan ladang-ladang untuk mengembangkan pertanian.
“Kami juga mengoptimalkan edukasi tentang bahaya Covid-19 agar warga Baduy mengetahui penyebaran penyakit yang mematikan itu,” ujarnya.
Iton berkata Puskemas terus mengendalikan pandemi Covid-19 dengan membagikan ribuan masker ke permukiman masyarakat Baduy, serta melakukan penyemprotan disinfektan.
Selain itu, Puskesmas setempat membuat wastafel di sepanjang pintu gerbang memasuki kawasan pemukiman Baduy yang diperuntukkan agar pengunjung mencuci tangan sebelum masuk kawasan pemukiman.
Saat ini, lanjutnya, di wilayah kerjanya melayani enam desa di antaranya Kanekes, Bojongmenteng, Nayagati, dan Cisimeut Raya. Jumlah kasus positif Covid-19 di wilayah kerjanya tercatat sebanyak tiga orang, namun dua di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
“Kasus Covid-19 yang meninggal dunia itu diduga tertular di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, karena mereka seringkali berobat,” katanya.
Saat ini, kata dia, di wilayah kerjanya melayani enam desa di antaranya Kanekes, Bojongmenteng, Nayagati dan Cisimeut Raya. Sedangkan jumlah kasus positif Covid-19 di wilayah kerjanya tercatat sebanyak tiga orang, namun dua di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
“Kasus Covid-19 yang meninggal dunia itu diduga tertular di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, karena mereka kerapkali berobat,” pungkasnya. (fzi/mad)