MALANG, PIJARNEWS.ID – Ajakan untuk menjadi petani akhir-akhir ini santer digaungkan, bahkan oleh Presiden RI, Joko Widodo. Hal itu tak lepas dari kurangnya regenerasi petani di kalangan anak muda, fenomena tersebut menginspirasi UMMTalks untuk membahasnya lebih dalam. Mengangkat tema “Petani Muda Jawab Tantangan Presiden”, program ini hadirkan Dosen Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr. Wahono serta, Founder Everfresh Indoagro, Dimas Agung Mahendra, yang disiarkan secara langsung melalui Youtube UMM pada Sabtu (14/8) lalu.
Mengawali program, Wahono menjelaskan bahwa saat ini petani telah berusia sekitar 45 tahun ke atas. Dalam 15 tahun ke depan, mereka akan mencapai usia 60 tahun. Kebanyakan dari mereka juga tidak memiliki pengganti karena kurangnya minat anak muda.
“Beberapa faktor yang menyebabkan fenomena ini terjadi, salah satunya adalah munculnya persepsi kebanyakan orang yang menganggap bahwa petani adalah pekerjaan tradisional, pun dari segi ekonomi dengan banyaknya orang yang menganggap petani merupakan pekerjaan yang kurang menguntungkan,” terang Wahono.
Menurutnya, langkah kecil yang bisa dilakukan untuk mengajak para pemuda adalah dengan motivasi. “Berkuliah di pertanian dan menjadi petani, dapat mengantarkan pada surga dan kaya di dunia. Jika diolah dengan baik, pertanian bisa memberikan keuntungan yang besar. Selain itu jika menanam dengan niat sedekah dan doa, hasil pertanian tersebut juga akan bermanfaat bagi masyarakat sehingga dapat memberikan pundi-pundi pahala,” tambahnya.
“Jadi petani adalah salah satu cara sukses dunia dan akhirat. Mendapat keuntungan yang besar sekaligus pahala yang berlimpah saat bertani,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Dimas Agung menyebutkan beberapa alasan mengapa sebagian besar anak muda tidak ingin menjadi petani. “Satu diantaranya adalah risiko besar yang mengintai saat masa panen tiba. Di samping itu, kebanyakan para petani masih bergantung pada pengepul sehingga memunculkan ketakutan hasil panen yang sulit untuk terjual.” kata Dimas.
Melihat akan hal itu, Dimas yang juga alumni Agribisnis UMM itu berinisiatif mendirikan Everfresh Indoagro. “Usaha tersebut muncul berangkat dari kurangnya market yang khusus menyediakan sayuran. Maka dari itu, dengan tekad membangun market sayuran, sehingga para petani tidak bingung menjual hasil panennya.” ungkapnya.
“Semoga langkah kecil saya bersama Everfresh Indoagro ini, dapat memicu anak-anak muda untuk berkecimpung di dunia pertanian. Hingga nantinya dapat menggantikan generasi sebelumnya, dalam mengembangkan pertanian ke arah yang lebih baik,” harap Dimas. (Hen)