Menu

Mode Gelap
Saud El-Hujjaj : Lima Hal untuk Melihat Konflik di Timur Tengah Komunikasi UMM Latih SMA Muhammadiyah 1 Denpasar Membuat Video Pendek Kuliah Tamu Prodi Sosiologi: Persiapan Indonesia Menuju Negara Industri Sinergisitas AUM Tingkatkan Kualitas Pendidikan Muhammadiyah SMA Muga Parengan Hidupkan HW Melalui LKP

Headlines · 7 Nov 2020 08:29 WIB ·

Ternyata Ini Penyebab Pertanian Tetap Tumbuh di Kuartal III


					Dok. Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Wiwis/PIJARNews.ID). Perbesar

Dok. Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Wiwis/PIJARNews.ID).

Editor: Fahrul Wiwis

Pilgub Jatim 2024

JAKARTA, PIJARNews.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui berbagai cara, diantaranya dengan meningkatkan produksi pada semua sub-sektor pertanian. Terutama pada tanaman pangan seperti padi, hortikukultura dan juga perkebunan.

Berdasarkan data yanh dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kamis (5/11), pertumbuhan sektor pertanian pada Kuartal III tumbuh sebesar 2,15 persen (y-on-y) atau sebesar 1,01 persen (q-to-q).

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, menjelaskan bahwa peningkatan itu terjadi karena panen raya padi kedua di sejumlah daerah masih berjalan dengan baik. “Selain itu, juga dari pertumbuhan subsektor hortikultura yang dibarengi dengan peningkatan permintaan buah dan sayuran.” Ungkapnya.

Lebih lanjut, Kuntoro menyampaikan, bahwa dari sektor perkebunan juga mengalami pertumbuhan. “Perkebunan juga tumbuh yang didorong dengan adanya peningkatan permintaan luar negeri seperti komoditas kakao, karet, cengkeh dan tembakau,” terangnya.

Sementara mengenai kontraksi sub sektor peternakan, Kuntoro menyampaikan ada penurunan. “Penyebabnya adalah penurunan jumlah pemotongan hewan kurban pada Idul Adha yang lalu, serta masih rendahnya permintaan produk  ternak untuk restoran dan perhotelan sebagai imbas pandemi Covid-19.” Lanjutnya.

Meski demikian, lanjut Kuntoro, BPS mencatat bahwa nilai ekspor pertanian pada periode Januari-September 2020 mencapai US$ 2,82 miliar atau meningkat sebesar 9,7 persen jika dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya US$ 2,57 miliar.

“Untuk  nilai ekspor olahan pertanian pada periode yang sama juga meningkat sebesar US$ 18,47 miliar atau 5,97 persen jika dibanding tahun lalu yang hanya US$ 17,43 miliar,” katanya.

Kuntoro mengatakan, peningkatan yang terjadi juga memiliki dampak besar pada naikknya Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Juni-September masing-masing sebesar 101,66 dan 101,74, dimana angka keduanya lebih besar dari 100.

Di samping itu, Kementan memastikan bahwa kebutuhan beras hingga akhir tahun  dipastikan dalam kondisi aman dan terkendali. Kepastiam ini terlihat dari jumlah produksi beras Januari-September tahun 2020 yang mencapai 26,06 juta ton.

Dok. Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Wiwis/PIJARNews.ID).

“Bahkan diperkirakan sampai akhir Desember 2020 produksi beras akan mencapai 31,63 juta ton atau meningkat 1 persen jika dibanding tahun sebelumnya. Dengan angka produksi tersebut maka akan ada stok di akhir tahun sebesar 7,4 juta ton,” jelasnya.

Menurut Kuntoro, salah satu faktor pendorong terhadap capaian tersebut diantaranya adalah tingginya serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian pada periode Januari-September 2020 yang mencapai Rp 36,95 triliun atau meningkat 24 persen jika dibanding periode yang sama di tahun 2019.

“Sekali lagi, ini membuktikan bahwa pertanian merupakan sektor tulang punggung bagi perekonomian nasional,” tutupnya.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Dirjen Bina Pemdes : Pentingnya Quintuple Helix Untuk Pembangunan Desa

3 Oktober 2024 - 18:09 WIB

KPPN Kudus Telah Menyalurkan 84,22% Dana Desa Sejak Januari Hingga September 2024

2 Oktober 2024 - 20:35 WIB

Masuki Musim Hujan, BPBD Trenggalek Pastikan Distribusi Air Bersih Tetap Dilanjutkan

2 Oktober 2024 - 20:18 WIB

Dampak Kekeringan Di Kabupaten Pasuruan Meluas, BPBD Segera Droping Air Bersih

1 Oktober 2024 - 20:01 WIB

Mendes PDTT: Desa Wisata Itu Tidak Hanya Indah, Tetapi Juga Memberikan Rasa Nyaman

29 September 2024 - 21:11 WIB

9 Desa Di Kabupaten Malang Alami Kekeringan

27 September 2024 - 20:48 WIB

Trending di News