YOGYAKARTA, PIJARNEWS.ID – Dalam rangka meningkatkan kapasitas manajemen bencana, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menyelenggarakan kegiatan “Disaster Management Online Training” pada Jum’at-Sabtu (2-3/2/2024) kemarin.
Pelatihan yang dilaksanakan secara daring ini diikuti oleh perwakilan MDMC wilayah se-Indonesia. Sebanyak 415 peserta mengikuti kegiatan secara daring, merupakan perwakilan dari MDMC wilayah yang telah lama dibentuk maupun yang baru.
Hadir memberikan sambutan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Palembang, Dr. Ir. Mukharudin Muchsiri., M.P., sebagai perguruan tinggi yang mendukung kegiatan ini.
“Semoga ini sampai pada tujuan yaitu peningkatan pengetahuan dan skill para pelaku MDMC. Rektor sangat apresiasi bahwa Universitas Muhammadiyah Palembang dapat membersamai kegiatan Lembaga Resiliensi Bencana ini” ungkapnya.
Beriringan telah diresmikannya MDMC wilayah se-Indonesia dari 34 provinsi pada Oktober 2023 lalu, menjadi momentum diselenggarakannya giat pelatihan manajemen bencana ini. Sebagaimana misi Risalah Islam Berkemajuan (RIB) yang digaungkan pada Rakernas MDMC 2023, MDMC wilayah perlu meningkatkan kapasitasnya dalam menajemen kebencanaan.
Ketua MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Budi Setiawan, dalam sambutannya menyebutkan bawah Risalah Islam Berkemajuan merupakan moral ideologi dasar dalam pelaksanaan giat penanggulangan bencana.
“Risalah Islam berkemajuan di Muhammadiyah, menjadikan giat penanggulangan bencana tidak sesederhana itu. Ada nilai-nilai dasar yang perlu dipahami untuk menyelaraskan gerak MDMC dalam menampilkan dan menghadirkan syiar Islam”, tegasnya.
Budi juga menambahkan bahwasanya pengelolaan bencana harus dimulai dengan pengenalan yang kemudian dilakukan dengan peningkatan kapasitas melalui berbagai pelatihan. Adapun eberapa materi yang dibawa pada pelatihan ini diantaranya standar manajemen respon bencana MDMC, pengarustutamaan PRBBK (Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas) dan PSEA-H (Protection Sexual Exploitation, Abuse and Harrasement).
Pelatihan ini juga melibatkan Universitas Muhammadiyah Palembang sebagai upaya untuk meningkatkan peluang penelitian dibidang kebencanaan. “Dukungan dan kerjasama perguruan tinggi Muhammadiyah merupakan keniscayaan yang akan terus kita pertahankan. Saya percaya perguruan tinggi Muhammadiyah memiliki tokoh keilmuan yang mampu mengembangkan riset kebencanaan” tegasnya. (msqn)