BOJONEGORO, PIJARNEWS.ID – Vaksinasi tahap kedua akan menyasar tenaga medis dan tokoh masyarakat. Sesuai pengakuan penerima vaksinasi, mereka tidak mengalami efek samping yang serius, hanya mengantuk dan sedikit pegal-pegal.
Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Bojonegoro Imam Wahyudi mengatakan bahwa vaksinasi tahap kedua dilaksanakan pada 11 Februari mendatang. Terhitung 14 hari setelah disuntik dosis pertama.
Namun, bagi mereka yang penyuntikan vaksinnya belum 14 hari, dosis kedua menunggu hingga waktu 14 hari. ‘’Intinya dihitung 14 hari setelah penyuntikan pertama,’’ katanya.
Menurutnya, ada sejumlah penerima vaksin pertama yang belum disuntik, karena saat proses skrining tidak memenuhi syarat. Namun, tetap dijadwalkan ulang menerima vaksin. Tentunya, setelah kondisinya dinyatakan siap divaksin. ‘’Mereka yang tertunda, saat ini sudah ada yang disuntik,’’ tandasnya.
Imam menambahkan, belum dipastikan waktu pengiriman vaksin tahap kedua, yang direncanakan untuk aparatur pelayanan masyarakat, mulai dari PNS, Polisi, TNI, Polri, dan wartawan. Kiriman vaksin pekan lalu adalah dosis kedua dari vaksin tahap pertama.
Ketua DPRD Bojonegoro Imam Sholikin salah satu penerima vaksin tahap pertama berujar bahwa setelah disuntik vaksin akan mengalami gejala ringan seperti mengantuk dan lelah. Itu berlangsung selama satu hingga dua hari. Setelah itu kondisi kembali normal.
Selain mengantuk, ujarnya, bahu yang disuntik juga terasa kram dan pegal-pegal. Namun, itu juga hanya berlangsung dua hari. Efek samping dianggap biasa. Semua yang divaksin mengalami hal yang sama. Sehingga, tidak perlu dikhawatirkan. (fzi/mad)