Menu

Mode Gelap
Saud El-Hujjaj : Lima Hal untuk Melihat Konflik di Timur Tengah Komunikasi UMM Latih SMA Muhammadiyah 1 Denpasar Membuat Video Pendek Kuliah Tamu Prodi Sosiologi: Persiapan Indonesia Menuju Negara Industri Sinergisitas AUM Tingkatkan Kualitas Pendidikan Muhammadiyah SMA Muga Parengan Hidupkan HW Melalui LKP

Headlines · 9 Feb 2021 02:21 WIB ·

Betapa Pentingnya Sirkulasi Udara demi Mencegah Tersebarnya Covid-19


					Ilustrasi jendela terbuka untuk sirkulasi udara yang lebih baik. (Majahoberg/Pixabay) Perbesar

Ilustrasi jendela terbuka untuk sirkulasi udara yang lebih baik. (Majahoberg/Pixabay)

KESEHATAN, PIJARNEWS.ID – Menghindari ruangan tertutup dan sebisa mungkin membuka jendela untuk memastikan sirkulasi udara berjalan dengan baik adalah salah satu upaya dalam mencegah tersebarnya Covid-19 di rumah ibadah hingga perkantoran.

Pilgub Jatim 2024

Ketua Tim Mitigasi Covid-19 PB IDI, dr. Muhammad Adib Khumaidi menjelaskan anjuran WHO dalam beraktivitas dalam ruangan, lebih baik membuka jendela dalam masa pandemi Covid-19.

“Dalam kondisi pandemic, AC kurang dianjurkan. Lebih baik membuka jendela,” ujarnya seperti dilansir Antara.

Saran yang sama juga diungkapkan Ketua Umum Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia, Prof. Ridwan Amiruddin. Menurutnya, selain protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, WHO juga menganjurkan untuk membuka jendela dalam ruangan.

Anjuran ini berkaca dari sempat meningkatnya kluster perkantoran yang transmisinya banyak terjadi di ruangan ber-AC. Sebab itu dalam kondisi ruangan tertutup dan sirkulasi udara buruk sangat berisiko terjadi penularan virus.

Pada ruangan ber-AC, alat pendingin udara itu cenderung mengempaskan udara dengan kipas. Hal ini berpotensi membuat droplet tersebar ke penjuru ruangan.

Selain itu, berdasarkan analisis dari studi kasus penularan di Korea Selatan, penularan Covid-19 dari satu orang ke orang lain dalam satu ruangan tertutup terjadi meski minim interaksi. Di satu ruangan restoran ber-AC, transmisi virus terjadi meski antar individu tidak salin berkontak langsung.

“Jika dihadapkankan dengan kondisi ruangan yang tidak memungkinkan membuka jendela, misal berada di gedung tinggi, air purifier dengan HEPA filter bisa digunakan untuk menjaga ventilasi dalam ruangan,” kata Adib.

Adib menambahkan, sirkulasi udara yang baik ini menjadi penting karena saat ini masih banyak orang yang terinfeksi virus tidak menunjukkan gejala. Akan sulit mengetahui apakah rekan kerja ataupun orang lain yang berbagi ruangan adalah pembawa virus atau bukan.

Lebih lanjut dalam kasus isolasi mandiri, ruangan dengan jendela terbuka lebih disarankan.  Panggunaan AC dibatasi. Kalaupun ruangan isolasi mandiri terpaksa harus menggunakana AC, sebaiknya perangkat langsung dibersihkan setelah ruangan selesai dipakai untuk isolasi.

Rekomendasi yang tidak kalah penting adalah untuk selalu memakai masker. Masker sebaiknya jangan dilepas meski berada di ruangan tertutup dalam jangka waktu lama, kecuali saat makan dan minum. (fzi/mad)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

Baca Lainnya

Beti Dewi, Tingkatkan Perekonomian Desa Wisata

13 September 2024 - 23:11 WIB

Satu Dekade Dana Desa, Apakah Kesejahteraan Masyarakat Desa Meningkat?

12 September 2024 - 06:22 WIB

Pemkab Serang Luncurkan 100 Perpustakaan Desa Digital

12 September 2024 - 06:16 WIB

Program Pemutihan Pajak 2024 di Jawa Timur Dimanfaatkan oleh 536.740 Objek Pajak

9 September 2024 - 21:01 WIB

Bupati Banyuwangi Kembali Jalankan Program Bunga Desa

9 September 2024 - 20:51 WIB

Pemkot Mojokerto Raih 15 kali penghargaan Wahana Tata Nugraha

7 September 2024 - 23:20 WIB

Trending di News