TRENGGALEK, PIJARNEWS.ID – Muhammadiyah Scholarship Preparation Program (MSPP) yang merupakan salah satu program pembibitan kader juga aktivis persyarikatan dan dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA), sebagai sarana pengkaderan untuk melanjutkan studi Master atau Doktoral dengan membekali kemampuan Bahasa Inggris melalui pelatihan, strategi memperoleh beasiswa, soft skill serta leadership.
Program yang diselenggarakan atas kerjasama antara Diktilitbang PP Muhammadiyah, Lazismu, dan Majelis Pendidikan Kader (MPK) PP Muhammadiyah ini, memberikan kesempatan kepada 50 kader terbaik yang dipilih dari aktivis persyarikatan dan dosen PTMA se-Indonesia. Yuniek Fauzanin Mahmudah, Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Trenggalek, menjadi salah satu awardee beasiswa MSPP Batch 4. Program ini telah dilaksanakan untuk ke-4 kalinya setelah dilaksanakan pada tahun sebelumnya.
“Besar harapan saya dengan adanya program ini dapat menjembatani mimpi dan cita-cita saya, untuk mendapatkan beasiswa pendidikan Doktoral,” kesan Yuniek.
Lebih lanjut Yuniek menyampaikan, bahwa belum pernah ada kader di daerahnya yang mendapatkan kesempatan seperti ini, sehingga ia berharap keberhasilannya menjadi awardee di tahun ini dapat menjadikan motivasi untuk kader-kader Nasyiatul Aisyiyah maupun Angkatan Muda Muhammadiyah di tahun-tahun berikutnya demi kemajuan pendidikan kader persyarikatan di Trenggalek.
“Sebelum dilaksanakannya proses pelatihan Bahasa Inggris, para peserta diberi pembekalan Baitul Arqom selama enam hari mulai tanggal 4-9 Oktober 2021 yang bertempat di PPPPTK Seni Budaya Kaliurang Sleman, Yogyakarta,” jelas Yuniek.
Selanjutnya, kegiatan pelatihan Bahasa Inggris berlangsung selama tiga bulan sejak 10 Oktober 2021 sampai 8 Januari 2022 dengan jumlah peserta 46 orang yang dibagi menjadi dua kelompok, yakni sebanyak 24 peserta di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan 22 peserta di Universitas Muhammadiyah Solo (UMS).
Pelatihan Bahasa Inggris fokus pada program IELTS yang terdiri dari empat skill yaitu listening, reading, writing, dan speaking. Pada pembagian kelompok, Yuniek masuk di kelompok UMS, tepatnya di Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Umum (LBIPU).
“Kemampuan Bahasa Inggris, khususnya IELTS itu tidak dapat dicapai dengan instan atau tiba-tiba, perlu proses dan waktu yang relatif panjang. Belajar selama tiga bulan jauh dari keluarga, adakalanya membuat semangat naik turun, namun semua harus dilalui dan diperjuangkan. Aktivitas dimulai dari pukul 4 pagi di Pesantren Mahasiswa (PESMA) KH. Mas Mansyur, kemudian dilanjutkan belajar IELTS di LBIPU setiap Senin sampai dengan Jum’at mulai pukul 8.00 pagi hingga 17.00 WIB. Serta tiap Sabtu dilakukan progress test guna mengetahui skor kita di tiap minggunya,” terang Yuniek.
Setelah berjalan selama tiga bulan, akhirnya pada Selasa (11/01) MSPP Batch IV resmi ditutup. Kegiatan penutupan dihadiri Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman, Ketua Majelis Pembinaan Kader (MPK) PP Muhammadiyah, Ari Ansori, dan Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Lincolin Arsyad. (Zakia/Hen)