Menu

Mode Gelap
Saud El-Hujjaj : Lima Hal untuk Melihat Konflik di Timur Tengah Komunikasi UMM Latih SMA Muhammadiyah 1 Denpasar Membuat Video Pendek Kuliah Tamu Prodi Sosiologi: Persiapan Indonesia Menuju Negara Industri Sinergisitas AUM Tingkatkan Kualitas Pendidikan Muhammadiyah SMA Muga Parengan Hidupkan HW Melalui LKP

Headlines · 16 Feb 2021 11:21 WIB ·

Intensitas Hujan Tinggi, BMKG Memperkirakan Jateng Akan Dilanda Banjir dalam Dua Hari Kedepan


					Sebuah truk terguling akibat terperosok banjir yang merendam jalur Pantura Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (9/2/2021). (Antara Foto/Aji Styawan) Perbesar

Sebuah truk terguling akibat terperosok banjir yang merendam jalur Pantura Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (9/2/2021). (Antara Foto/Aji Styawan)

JAKARTA, PIJARNEWS.ID – Prakiraan cuaca berbasis dampak (IBF) yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berpotensi banjir/banjir bandang dengan status Siaga pada 16-17 Februari 2021.

Pilgub Jatim 2024

“Sepekan ke depan, curah hujan intensitas lebat diprakirakan masih berpotensi terjadi, masyarakat diimbau tetap mewaspadai dampak yang dapat ditimbulkan cuaca ekstrem,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Selasa (16/2/2021).

Analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Hal ini disebabkan karena angin monsun Asia yang masih mendominasi wilayah Indonesia dan diperkuat oleh aktifnya Gelombang Rossby Ekuatorial dan Gelombang Kelvin di sebagian wilayah Indonesia.

Selain itu, adanya pusat tekanan rendah di wilayah utara Indonesia dan di Australia bagian utara dapat mempengaruhi pola arah dan kecepatan angin sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia.

Berdasarkan analisis tersebut, BMKG memprakirakan potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang sepekan ke depan yaitu di Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Serta di Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

“Tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” tambahnya.

BMKG juga memprakirakan gelombang laut dengan ketinggian 2,5 – 4 meter atau kategori tinggi berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan utara Kepulauan Anambas – Kepulauan Natuna, Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano – Bengkulu, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat, dan selatan.

Serta di Perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Samudra Hindia barat Sumatera hingga selatan NTT, Laut Jawa, Laut Sumbawa, Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru bagian timur, Laut Sulawesi bagian timur, Perairan Kepulauan Sangihe – Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, Perairan utara dan timur Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua. (fzi/mad)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

Baca Lainnya

4 Wilayah Di Ponorogo Alami Kekeringan, Polres Ponorogo Lakukan Droping Air Bersih

27 Agustus 2024 - 22:20 WIB

Kalurahan Giripeni Kabupaten Kulonprogo Raih Piagam Sebagai Desa Cinta Statistik

22 Agustus 2024 - 15:32 WIB

BPBD Kabupaten Ngawi Petakan Wilayah Terdampak Kekeringan Dan Krisis Air Bersih

29 Juli 2024 - 20:07 WIB

KemenPPPA Dorong Adanya Desa Yang Lebih Ramah Lingkungan Dan Peduli Anak

22 Juli 2024 - 22:36 WIB

BPBD Jateng: Total 21 Desa, 14 Kecamatan, 7 Kabupaten/Kota Terdampak Kekeringan

10 Juli 2024 - 21:05 WIB

DPMD Kabupaten Situbondo: Tiap Tahun Ada Penambahan Status Desa Mandiri

10 Juli 2024 - 21:01 WIB

Trending di Lingkungan