SURABAYA, PIJARNEWS.ID – Keberadaan Jembatan Joyoboyo diprediksi bakal melancarkan arus lalu lintas dari Jl Ahmad Yani ke Jl Raya Tunjungan, maupun menuju Gunungsari, Kota Surabaya.
Tidak sampai disitu, sejumlah kendaraan umum baik roda dua dan roda empat, seperti, Mikrolet, serta Bus Pariwisata, dapat masuk langsung ke dalam Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), dengan melintasi jembatan tersebut.
Menurut Kepala UPTD TIJ, Daryanto, kalau memang jembatan itu nantinya dibuka, maka, para pengunjung otomatis memarkirkan kendaraannya di park and ride TIJ. Bahkan, Daryanto juga menyebut, sentra UMKM dan food court tidak akan luput dari kunjungan.
“Jembatan Joyoboyo merupakan Ikon Surabaya, letaknya berdekatan dengan TIJ dan Kebun Binatang. Ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,” ujarnya, Kamis (4/3/2021).
Bahkan, lanjut Daryanto, pengunjung bisa berwisata ke KBS cukup melewati underpass yang terdapat di dalam TIJ. Terowongan itu bakal mengantarkan mereka menuju ke pintu masuk sisi selatan. Sehingga, dapat meringkas waktu dengan cepat dan efisien.
Untuk area parkir, Daryanto memaparkan, sebanyak 500 tempat telah disediakan bagi kendaraan roda dua. Sedangkan, kendaraan roda empat jumlahnya 363 tempat, dari lantai 2 sampai lantai 5. Di TIJ juga ada 8 armada bus pariwisata, dan angkot sekitar 62 kendaraan yang bisa parkir.
“Efeknya sudah jelas positif. Dari sisi PAD juga meningkat. Kendaraan pastinya tidak boleh parkir sembarangan di pinggir jalan,” jelas Daryanto.
“Saya rasa Jembatan Joyoboyo atau Jembatan Sawunggaling akan menarik kunjungan masyarakat di TIJ. Untuk melihat pemandangan bangunan tersebut, dengan nongkrong di area food court atau hendak berkunjung ke KBS,” sambungnya.
Hanya saja pembangunan underpass masih belum selesai, dikarenakan anggarannya mengalami relokasi, guna penanganan pandemi COVID-19.
“Di TIJ saat ini ada angkutan umum 17 lyn atau 17 trayek, dengan jumlahnya sekitar 200 sampai 300 kendaraan yang masih beroperasi. Dalam satu hari, tercatat bisa 400 berbagai kendaraan keluar masuk di terminal,” ungkapnya.
Kemudian, jumlah stand di TIJ pada lantai dua mencapai 50 kios. Lalu, di lantai 3 ada 50 toko. Namun, dua area itu sama-sama belum terisi keseluruhan.
“Lantai dua itu tempatnya penjaja makanan. Lalu di lantai tiga penjaja souvenir, fashion dan lain sejenisnya,” tuntas Daryanto. (ram/mad)