Menu

Mode Gelap
Saud El-Hujjaj : Lima Hal untuk Melihat Konflik di Timur Tengah Komunikasi UMM Latih SMA Muhammadiyah 1 Denpasar Membuat Video Pendek Kuliah Tamu Prodi Sosiologi: Persiapan Indonesia Menuju Negara Industri Sinergisitas AUM Tingkatkan Kualitas Pendidikan Muhammadiyah SMA Muga Parengan Hidupkan HW Melalui LKP

Ekonomi · 5 Mar 2021 03:36 WIB ·

Pelaku UMKM Ingin Jembatan Joyoboyo Segera Diresmikan


					Salah satu pedagang oleh-oleh khas Kota Pahlawan, Tri Garnis Sankar (28), hendak membuka kiosnya yang menjajakan oleh-oleh khas Kota Surabaya, Lantai 3 Terminal Intermoda Joyoboyo. (Rama/PIJARNEWS.ID) Perbesar

Salah satu pedagang oleh-oleh khas Kota Pahlawan, Tri Garnis Sankar (28), hendak membuka kiosnya yang menjajakan oleh-oleh khas Kota Surabaya, Lantai 3 Terminal Intermoda Joyoboyo. (Rama/PIJARNEWS.ID)

SURABAYA, PIJARNEWS.ID – Sejumlah pedagang dan penjaja makanan tidak sabar melihat suasana keramaian pengunjung di Jembatan Joyoboyo atau Jembatan Sawunggaling, Kota Surabaya. Mereka berharap, Pemkot segera meresmikan bangunan yang akan menjadi salah satu ikon di Kota Surabaya tersebut.

Salah satu pedagang oleh-oleh khas kota pahlawan,Tri Garnis Sankar (28), berharap, semoga banyak pengunjung yang mampir di Wisata Kuliner Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ).

“Letak jembatan itu dekat sama terminal. Jadi bisa menarik banyak kunjungan wisatawan buat datang, dan melihat barang-barang yang dijual disini,” ujarnya, Jum’at (5/3/2021).

Tri juga mengungkapkan, sebelum adanya pandemi COVID-19, banyak sekali yang berkunjung melihat dagangannya. Terutama, saat akhir pekan. Tri membuka tokonya setiap hari, mulai pukul 9 pagi sampai tutup jam 4 sore.

“Dengan adanya pandemi turun drastis 70 persen. Tetap ada aja yang membeli dan berkunjung tapi cuma beberapa,” ungkap Tri, yang sudah 1 tahun menempati kios TIJ.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Buk Jum (63), penjual nasi asal Solo tersebut meminta, Pemkot segera membuka jembatan tersebut bagi khalayak umum. Menurutnya, pengunjung pasti akan nyaman menikmati santapan makanan sambil melihat penampilan jembatan dari lantai 2.

“Semoga bisa mendatangkan keramaian. Pandemi juga cepat berakhir,” ucap Buk Jum, yang telah memulai jualan nasi sejak 1996.

Sehari-hari, ia berjualan dari jam 5 pagi hingga jam 5 sore. Pada saat kondisi normal, Buk Jum bisa menanak nasi sampai 12 kg. “Kalau kondisi covid kayak gini cuma 3 kg. Itu aja masih sulit,” pungkasnya. (ram/mad)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Pemkot Malang Gelar Operasi Pasar

27 Maret 2024 - 00:40 WIB

Presiden Joko Widodo Buka Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

2 Maret 2024 - 21:58 WIB

Mahasiswa UMM, bantu digitalisasi UMKM pengelola susu kedelai di desa Tebluru

26 Februari 2024 - 08:38 WIB

Jelang Panen Raya, Kementerian Pertanian optimis pasokan beras hasil panen petani tahun ini mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri

25 Februari 2024 - 18:26 WIB

Muhammadiyah Doakan Pemilu 2024 Berlangsung Damai dan Bermartabat

12 Februari 2024 - 21:33 WIB

Prof. Dr. Nazaruddin Malik, Nahkoda Baru UMM

2 Februari 2024 - 21:47 WIB

Trending di Headlines