Menu

Mode Gelap
Saud El-Hujjaj : Lima Hal untuk Melihat Konflik di Timur Tengah Komunikasi UMM Latih SMA Muhammadiyah 1 Denpasar Membuat Video Pendek Kuliah Tamu Prodi Sosiologi: Persiapan Indonesia Menuju Negara Industri Sinergisitas AUM Tingkatkan Kualitas Pendidikan Muhammadiyah SMA Muga Parengan Hidupkan HW Melalui LKP

Headlines · 19 Feb 2021 07:27 WIB ·

Ponorogo Terima Bantuan 5.000 Tes Rapid Antigen dari Pemprov Jatim


					Kadinkes Ponorogo Rahayu Kusdarini. (Sony/PIJARNEWS.ID) Perbesar

Kadinkes Ponorogo Rahayu Kusdarini. (Sony/PIJARNEWS.ID)

PONOROGO, PIJARNEWS.ID – Pemerintah Kabupaten Ponorogo mendapat bantuan alat rapid antigen sejumlah 5.000 buah. Bantuan alat rapid antigen tersebut berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur guna menekan laju angka kasus positif Covid-19.

Pilgub Jatim 2024

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo Rahayu Kusdarini menyebut telah menerima ribuan alat rapid antigen. Selain itu, sebagai upaya mendukung PPKM Skala Mikro yang saat ini tengah dilakukan.

‘’Nantinya akan kami gunakan semaksimal mungkin bantuan alat rapid antigen ini, untuk melakukan pelacakan,’’ ujar Kadinkes, Jumat (19/2/2021).

Lebih lanjut, Kadinkes menjelaskan nantinya alat tersebut digunakan jika ditemukan kasus terkonfirmasi, maka akan melakukan tracing menggunakan alat tersebut dengan minimal 15 orang yang memiliki kontak erat. Sehingga Satgas Covid-19 Desa bisa segera melakukan pelacakan kontak erat lingkup rumah pasien.

“Jadi akan sangat membantu untuk mengetahui hasil dari tracing yang memiliki kontak erat dangan kasus positif,” jelas Irin sapaannya.

Jika nantinya ditemukan hasil baik itu positif maupun negatif, pihaknya bisa segera melakukan tindakan isolasi. Jadi akan sangat efektif untuk mencegah penyebaran secara liar.

“Rencananya bantuan alat rapid antigen tersebut akan digunakan pada hari ini, Jumat (19/2/2021),” katanya.

Hingga saat ini, Dinkes sudah menyiapkan sebanyak 90 tenaga medis untuk membantu melakukan tes rapid antigen. Irin juga mirinci, 90 tenaga medis tersebut dibagi menjadi 2 kelompok. Yakni, 30 orang petugas analisis dan sisanya non-analisis.

“Jika nanti ditemukan kasus yang terkonfirmasi dan bergejala, akan dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan tes PCR (polymerase chain reaction)” pungkas Irin. (son/mad)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Presiden Joko Widodo Buka Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

2 Maret 2024 - 21:58 WIB

Muhammadiyah Doakan Pemilu 2024 Berlangsung Damai dan Bermartabat

12 Februari 2024 - 21:33 WIB

Prof. Dr. Nazaruddin Malik, Nahkoda Baru UMM

2 Februari 2024 - 21:47 WIB

Prof. Dr. Haedar Nashir ; Debat Capres-Cawapres jangan berubah jadi acara cerdas cermat.

29 Desember 2023 - 18:39 WIB

Haedar Nashir : Capres dan Cawapres harus benar-benar menjadi negarawan sejati

25 November 2023 - 15:50 WIB

UM Surabaya Disiapkan Jadi Tuan Rumah Uji Publik Prabowo – Gibran

11 November 2023 - 17:12 WIB

Trending di Headlines